Kisah semangkok bakso

20.52 Posted In Edit This 0 Comments »
Dikisahkan, biasanya di hari ulang tahun Putri, ibu pasti sibuk di dapur memasak dan menghidangkan makanan kesukaannya. Tepat saat yang ditunggu, betapa kecewa hati si Putri, meja makan kosong, tidak tampak sedikit pun bayangan makanan kesukaannya tersedia di sana. Putri kesal, marah, dan jengkel.
"Huh, ibu sudah tidak sayang lagi padaku. Sudah tidak ingat hari ulang tahun anaknya sendiri, sungguh keterlaluan," gerutunya dalam hati. "Ini semua pasti gara-gara adinda sakit semalam sehingga ibu lupa pada ulang tahun dan makanan kesukaanku. Dasar anak manja!"
Ditunggu sampai siang, tampaknya orang serumah tidak peduli lagi kepadanya. Tidak ada yang memberi selamat, ciuman, atau mungkin memberi kado untuknya.
Dengan perasaan marah dan sedih, Putri pergi meninggalkan rumah begitu saja. Perut kosong dan pikiran yang dipenuhi kejengkelan membuatnya berjalan sembarangan. Saat melewati sebuah gerobak penjual bakso dan mencium aroma nikmat, tiba-tiba Putri sadar, betapa lapar perutnya! Dia menatap nanar kepulan asap di atas semangkuk bakso.
"Mau beli bakso, neng? Duduk saja di dalam," sapa si tukang bakso.
"Mau, bang. Tapi saya tidak punya uang," jawabnya tersipu malu.
"Bagaimana kalau hari ini abang traktir kamu? Duduklah, abang siapin mi bakso yang super enak."
Putri pun segera duduk di dalam.
Tiba-tiba, dia tidak kuasa menahan air matanya, "Lho, kenapa menangis, neng?" tanya si abang.
"Saya jadi ingat ibu saya, nang. Sebenarnya... hari ini ulang tahun saya. Malah abang, yang tidak saya kenal, yang memberi saya makan. Ibuku sendiri tidak ingat hari ulang tahunku apalagi memberi makanan kesukaanku. Saya sedih dan kecewa, bang."
"Neng cantik, abang yang baru sekali aja memberi makanan bisa bikin neng terharu sampai nangis. Lha, padahal ibu dan bapak neng, yang ngasih makan tiap hari, dari neng bayi sampai segede ini, apa neng pernah terharu begini? Jangan ngeremehin orangtua sendiri neng, ntar nyesel lho."
Putri seketika tersadar, "Kenapa aku tidak pernah berpikir seperti itu?"
Setelah menghabiskan makanan dan berucap banyak terima kasih, Putri bergegas pergi. Setiba di rumah, ibunya menyambut dengan pelukan hangat, wajah cemas sekaligus lega,
"Putri, dari mana kamu seharian ini, ibu tidak tahu harus mencari kamu ke mana. Putri, selamat ulang tahun ya. Ibu telah membuat semua makanan kesukaan Putri. Putri pasti lapar kan? Ayo nikmati semua itu."
"Ibu, maafkan Putri, Bu," Putri pun menangis dan menyesal di pelukan ibunya. Dan yang membuat Putri semakin menyesal, ternyata di dalam rumah hadir pula sahabat-sahabat baik dan paman serta bibinya. Ternyata ibu Putri membuatkan pesta kejutan untuk putri kesayangannya.
=====================================================
Saat kita mendapat pertolongan atau menerima pemberian sekecil apapun dari orang lain, sering kali kita begitu senang dan selalu berterima kasih. Sayangnya, kadang kasih dan kepedulian tanpa syarat yang diberikan oleh orangtua dan saudara tidak tampak di mata kita. Seolah menjadi kewajiban orangtua untuk selalu berada di posisi siap membantu, kapan pun.
Bahkan, jika hal itu tidak terpenuhi, segera kita memvonis, yang tidak sayanglah, yang tidak mengerti anak sendirilah, atau dilanda perasaan sedih, marah, dan kecewa yang hanya merugikan diri sendiri. Maka untuk itu, kita butuh untuk belajar dan belajar mengendalikan diri, agar kita mampu hidup secara harmonis dengan keluarga, orangtua, saudara, dan dengan masyarakat lainnya.

Keseimbangan Hidup

20.49 Posted In Edit This 0 Comments »
Dikisahkan, suatu hari ada seorang anak muda yang tengah menanjak karirnya tapi merasa hidupnya tidak bahagia. Istrinya sering mengomel karena merasa keluarga tidak lagi mendapat waktu dan perhatian yang cukup dari si suami. Orang tua dan keluarga besar, bahkan menganggapnya sombong dan tidak lagi peduli kepada keluarga besar. Tuntutan pekerjaan membuatnya kehilangan waktu untuk keluarga, teman-teman lama, bahkan saat merenung bagi dirinya sendiri.
Hingga suatu hari, karena ada masalah, si pemuda harus mendatangi salah seorang petinggi perusahaan di rumahnya. Setibanya di sana, dia sempat terpukau saat melewati taman yang tertata rapi dan begitu indah.
"Hai anak muda. Tunggulah di dalam. Masih ada beberapa hal yang harus Bapak selesaikan," seru tuan rumah. Bukannya masuk, si pemuda menghampiri dan bertanya, "Maaf, Pak. Bagaimana Bapak bisa merawat taman yang begitu indah sambil tetap bekerja dan bisa membuat keputusan-keputusan hebat di perusahaan kita?"

Tanpa mengalihkan perhatian dari pekerjaan yang sedang dikerjakan, si bapak menjawab ramah, "Anak muda, mau lihat keindahan yang lain? Kamu boleh kelilingi rumah ini. Tetapi, sambil berkeliling, bawalah mangkok susu ini. Jangan tumpah ya. Setelah itu kembalilah kemari".
Dengan sedikit heran, namun senang hati, diikutinya perintah itu. Tak lama kemudian, dia kembali dengan lega karena mangkok susu tidak tumpah sedikit pun. Si bapak bertanya, "Anak muda. Kamu sudah lihat koleksi batu-batuanku? Atau bertemu dengan burung kesayanganku?"
Sambil tersipu malu, si pemuda menjawab, "Maaf Pak, saya belum melihat apa pun karena konsentrasi saya pada mangkok susu ini. Baiklah, saya akan pergi melihatnya."
Saat kembali lagi dari mengelilingi rumah, dengan nada gembira dan kagum dia berkata, "Rumah Bapak sungguh indah sekali, asri, dan nyaman." tanpa diminta, dia menceritakan apa saja yang telah dilihatnya. Si Bapak mendengar sambil tersenyum puas sambil mata tuanya melirik susu di dalam mangkok yang hampir habis.
Menyadari lirikan si bapak ke arah mangkoknya, si pemuda berkata, "Maaf Pak, keasyikan menikmati indahnya rumah Bapak, susunya tumpah semua".
"Hahaha! Anak muda. Apa yang kita pelajari hari ini? Jika susu di mangkok itu utuh, maka rumahku yang indah tidak tampak olehmu. Jika rumahku terlihat indah di matamu, maka susunya tumpah semua. Sama seperti itulah kehidupan, harus seimbang. Seimbang menjaga agar susu tidak tumpah sekaligus rumah ini juga indah di matamu. Seimbang membagi waktu untuk pekerjaan dan keluarga. Semua kembali ke kita, bagaimana membagi dan memanfaatkannya. Jika kita mampu menyeimbangkan dengan bijak, maka pasti kehidupan kita akan harmonis".
Seketika itu si pemuda tersenyum gembira, "Terima kasih, Pak. Tidak diduga saya telah menemukan jawaban kegelisahan saya selama ini. Sekarang saya tahu, kenapa orang-orang menjuluki Bapak sebagai orang yang bijak dan baik hati".
==============================================
Dapat membuat kehidupan seimbang tentu akan mendatangkan keharmonisan dan kebahagiaan. Namun bisa membuat kehidupan menjadi seimbang, itulah yang tidak mudah.
Saya kira, kita membutuhkan proses pematangan pikiran dan mental. Butuh pengorbanan, perjuangan, dan pembelajaran terus menerus. Dan yang pasti, untuk menjaga supaya tetap bisa hidup seimbang dan harmonis, ini bukan urusan 1 atau 2 bulan, bukan masalah 5 tahun atau 10 tahun, tetapi kita butuh selama hidup. Selamat berjuang!
Sumber : andriewongso.com

Kisah sebuah pohon

20.45 Posted In Edit This 0 Comments »
 Dalam sebuah perjalanan seorang ayah dengan puteranya, sebatang pohon kayu nan tinggi ternyata menjadi hal yang menarik untuk mereka simak. Keduanya pun berhenti di bawah rindangnya pohon tersebut.

“Anakku,” ucap sang ayah tiba-tiba. Anak usia belasan tahun ini pun menatap lekat ayahnya. Dengan sapaan seperti itu, sang anak paham kalau ayahnya akan mengucapkan sesuatu yang serius.

“Adakah pelajaran yang bisa kau sampaikan dari sebuah pohon?” lanjut sang ayah sambil tangan kanannya meraih batang pohon di dekatnya.

“Menurutku, pohon bisa jadi tempat berteduh yang nyaman, penyimpan air yang bersih dari kotoran, dan penyeimbang kesejukan udara,” jawab sang anak sambil matanya menanti sebuah kepastian.

“Bagus,” jawab spontan sang ayah. “Tapi, ada hal lain yang menarik untuk kita simak dari sebuah pohon,” tambah sang ayah sambil tiba-tiba wajahnya mendongak ke ujung dahan yang paling atas.

“Perhatikan ujung pepohonan yang kamu lihat. Semuanya tegak lurus ke arah yang sama. Walaupun ia berada di tanah yang miring, pohon akan memaksa dirinya untuk tetap lurus menatap cahaya,” jelas sang ayah.

“Anakku,” ucap sang ayah sambil tiba-tiba tangan kanannya meraih punggung puteranya. “Jadikan dirimu seperti pohon, walau keadaan apa pun, tetap lurus mengikuti cahaya kebenaran,” ungkap sang ayah begitu berkesan.**

Keadaan tanah kehidupan yang kita pijak saat ini, kadang tidak berada pada hamparan luas nan datar. Selalu saja ada keadaan tidak seperti yang kita inginkan. Ada tebing nan curam, ada tanjakan yang melelahkan, ada turunan landai yang melenakan, dan ada lubang-lubang yang muncul di luar dugaan.

Pepohonan, seperti yang diucapkan sang ayah kepada puteranya, selalu memposisikan diri pada kekokohan untuk selalu tegak lurus mengikuti sumber cahaya kebenaran. Walaupun berada di tebing ancaman, tanjakan hambatan, turunan godaan, dan lubang jebakan.

“Jadikan dirimu seperti pohon, walau keadaan apa pun, tetap lurus mengikuti cahaya kebenaran.”

...

Sahabat, Jadikan dirimu seperti pohon, walau keadaan apa pun, tetap lurus mengikuti cahaya kebenaran,” Siapapun Anda, bagaimanapun Anda, dan Dimanapun anda... tatap dan ikutilah cahaya lurus kebenaran... karena bila tidak anda akan tersesat dalam kegelapan. Dan Bila terperangkap dalam gelap, jangan mengutuki kegelapan, tapi nyalakan lah cahaya walaupun dengan Lilin...

Motivasi " Arogan "

19.41 Posted In Edit This 0 Comments »
Seorang remaja baru saja mendapat ilmu kalimat sakti yang diajarkan oleh temannya.
“Kalimat sakti ini, jika digunakan akan membuat siapa saja tunduk pada kita,” kata temannya meyakinkan.
Di sekolah ia langsung menemui gurunya dan menggunakan kalimat sakti tersebut dan berkata,”Pak, aku tahu segalanya!”. Kata remaja itu dengan wajah meyakinkan.
Mendengar itu sang guru langsung merinding dan mendekat dan berbisik, “Pokoknya kamu mau nilai berapa saja bisa diatur, asal jangan bilang siapa-siapa!”
Tidak sabar mencoba lagi kalimat sakti tersebut ia segera mempraktekkannya di rumah.
Ketika sampai di rumah ia bertemu dengan ibunya, remaja tersebut langsung menggunakan kalimat saktinya.
“Ibu, aku tahu segalanya!” kata remaja itu dengan wajah meyakinkan.
Mendengar kalimat itu, sang ibu langsung ciut dan berkata, “Apapun yang kamu mau ibu akan kabulkan, asal jangan bilang siapa-siapa ya!”
Ketika ayahnya pulang tanpa menunggu ayah istirahat ia langsung menyerang dengan kalimat ajaibnya.
“Ayah, aku tahu segalanya!”
Sang ayah langsung lemas dan berkata,”Apapun yang kamu mau, Ayah belikan, asal jangan bilang siapa-siapa ya!”
Kali ini remaja ini mulai lupa diri. Ia ingin menggunakan kalimat sakti ini kepada siapa saja.
Lalu ia melihat supir yang baru saja memarkir mobilnya.
Sang supir yang sudah bekerja puluhan tahun tersebut kaget ketika sang remaja tiba-tiba muncul dihadapannya dan berkata,”Pak, saya sudah tahu segalanya!”
Sang supir langsung lemas, matanya berlinang. Tangisnya tak tertahan. Ia langsung memeluk remaja itu dan berkata,
“Sudah belasan tahun aku menyimpan rahasia ini, tapi aku yakin pada akhirnya kamu tahu bahwa aku adalah ayah kandungmu!”
Kini remaja itu yang terkaget-kaget.
Humor dan hikmah
Apa yang terjadi pada remaja itu adalah eurofia kekuasaan.
Kadang ketika kita punya power kita punya kecenderungan untuk menggunakannya semena-mena, apalagi kalau power itu didapat tanpa usaha keras.
Kadang kesewenang-wenangan juga dilakukan jika terlalu susah mendapatkannya sehingga ingin memanfaatkannya membabi buta.
Masalahnya jika kita berlebihan menggunakan kekuatan, apalagi jika menyimpang untuk kepentingan diri sendiri, maka akibatnya banyak korban jatuh dan mungkin kita sendiri jadi korbannya.
Lihat para senior di sekolah atau kampus. Ketika ada murid atau mahasiswa baru mereka seenaknya melakukan mapras, bully, atau tindakan tidak intelektual bahkan kekerasan.
Mereka punya power sekalipun sebenarnya tidak ada hak, sehingga seenaknya melakukan tindakan tidak edukatif kepada juniornya. Padahal orang para murid atau mahasiswa baru yang membesarkan dan membiayai anak-anak mereka saja tidak pernah melakukan perilaku tidak beradab tersebut pada anak-anak mereka.
Lihat juga oknum aparat yang memegang senjata, pembuat keputusan, atau penuntut hukum, yang bertugas menegakkan hukum. Ketika kekuasaan ada ditangannya, ada di antara mereka (bukan berarti semua) yang menyalahgunakan kekuasaan untuk kepentingan pribadi. Padahal kekuasaan tersebut bukan miliknya, tapi diamanahkan oleh rakyat.
Ada juga pekerja atau pegawai yang dapat tempat basah. Di antara mereka ada yang menggunakan kekuasaannya untuk menekan klien atau supplier untuk kepentingan sendiri.
Itulah kekuasaan.
Jika dipegang orang baik akan menjadi kekuatan untuk perbaikan.
Ketika dipegang orang yang tidak bertanggung jawab akan membawa korban.
Pertanyaannya, bagaimana Anda memegang amanah atau kekuasaaan yang Anda terima?

motivasi " Kalimat bertuah "

19.39 Posted In Edit This 0 Comments »
Seorang remaja baru saja mendapat ilmu kalimat sakti yang diajarkan oleh temannya.
“Kalimat sakti ini, jika digunakan akan membuat siapa saja tunduk pada kita,” kata temannya meyakinkan.
Di sekolah ia langsung menemui gurunya dan menggunakan kalimat sakti tersebut dan berkata,”Pak, aku tahu segalanya!”. Kata remaja itu dengan wajah meyakinkan.
Mendengar itu sang guru langsung merinding dan mendekat dan berbisik, “Pokoknya kamu mau nilai berapa saja bisa diatur, asal jangan bilang siapa-siapa!”
Tidak sabar mencoba lagi kalimat sakti tersebut ia segera mempraktekkannya di rumah.
Ketika sampai di rumah ia bertemu dengan ibunya, remaja tersebut langsung menggunakan kalimat saktinya.
“Ibu, aku tahu segalanya!” kata remaja itu dengan wajah meyakinkan.
Mendengar kalimat itu, sang ibu langsung ciut dan berkata, “Apapun yang kamu mau ibu akan kabulkan, asal jangan bilang siapa-siapa ya!”
Ketika ayahnya pulang tanpa menunggu ayah istirahat ia langsung menyerang dengan kalimat ajaibnya.
“Ayah, aku tahu segalanya!”
Sang ayah langsung lemas dan berkata,”Apapun yang kamu mau, Ayah belikan, asal jangan bilang siapa-siapa ya!”
Kali ini remaja ini mulai lupa diri. Ia ingin menggunakan kalimat sakti ini kepada siapa saja.
Lalu ia melihat supir yang baru saja memarkir mobilnya.
Sang supir yang sudah bekerja puluhan tahun tersebut kaget ketika sang remaja tiba-tiba muncul dihadapannya dan berkata,”Pak, saya sudah tahu segalanya!”
Sang supir langsung lemas, matanya berlinang. Tangisnya tak tertahan. Ia langsung memeluk remaja itu dan berkata,
“Sudah belasan tahun aku menyimpan rahasia ini, tapi aku yakin pada akhirnya kamu tahu bahwa aku adalah ayah kandungmu!”
Kini remaja itu yang terkaget-kaget.
Humor dan hikmah
Apa yang terjadi pada remaja itu adalah eurofia kekuasaan.
Kadang ketika kita punya power kita punya kecenderungan untuk menggunakannya semena-mena, apalagi kalau power itu didapat tanpa usaha keras.
Kadang kesewenang-wenangan juga dilakukan jika terlalu susah mendapatkannya sehingga ingin memanfaatkannya membabi buta.
Masalahnya jika kita berlebihan menggunakan kekuatan, apalagi jika menyimpang untuk kepentingan diri sendiri, maka akibatnya banyak korban jatuh dan mungkin kita sendiri jadi korbannya.
Lihat para senior di sekolah atau kampus. Ketika ada murid atau mahasiswa baru mereka seenaknya melakukan mapras, bully, atau tindakan tidak intelektual bahkan kekerasan.
Mereka punya power sekalipun sebenarnya tidak ada hak, sehingga seenaknya melakukan tindakan tidak edukatif kepada juniornya. Padahal orang para murid atau mahasiswa baru yang membesarkan dan membiayai anak-anak mereka saja tidak pernah melakukan perilaku tidak beradab tersebut pada anak-anak mereka.
Lihat juga oknum aparat yang memegang senjata, pembuat keputusan, atau penuntut hukum, yang bertugas menegakkan hukum. Ketika kekuasaan ada ditangannya, ada di antara mereka (bukan berarti semua) yang menyalahgunakan kekuasaan untuk kepentingan pribadi. Padahal kekuasaan tersebut bukan miliknya, tapi diamanahkan oleh rakyat.
Ada juga pekerja atau pegawai yang dapat tempat basah. Di antara mereka ada yang menggunakan kekuasaannya untuk menekan klien atau supplier untuk kepentingan sendiri.
Itulah kekuasaan.
Jika dipegang orang baik akan menjadi kekuatan untuk perbaikan.
Ketika dipegang orang yang tidak bertanggung jawab akan membawa korban.
Pertanyaannya, bagaimana Anda memegang amanah atau kekuasaaan yang Anda terima?

Cara Meningkatkan Percaya Diri

19.00 Posted In Edit This 0 Comments »
   Pada dasarnya setiap orang yang dilahirkan memiliki potensi yang unik, dan mereka lebih tertarik pada dirinya sendiri, hanya saja sebagai manusia terkadang dalam menjalani hidup ini sering tidak terpikirkan bahwa mereka terlahir dengan kepribadian dan potensi yang besar melebihi apa yang mereka pikirkan.
   Berbicara tentang bagaimana cara meningkatkan percaya diri tentunya sangat berkaitan dengan cara berpikir dan bagaimana mengenali diri kita dengan baik, maka langkah awal yang sudah sepatutnya kita lakukan adalah mengarahkan pikiran kita agar selalu berpikir positif terutama dalam hal penilaian terhadap diri sendiri.
    Bagi Orang yang memiliki self esteem dan rasa percaya diri yang baik mereka memiliki kecenderungan untuk selalu melihat hal-hal positif yang melekat pada dirinya sendiri dan tidak menjadikan kelemahan-kelemahan yang dimiliki sebagai penghalang dalam mencapai sebuah tujuan karena mereka memiliki kepribadian yang tangguh dan mempunyai pandangan yang sangat jelas mengenai tujuan hidup dan jati diri mereka.
   Rasa percaya diri inilah yang dimiliki oleh orang-orang sukses dan menjadi ciri khas mereka. Mereka sungguh-sungguh paham dengan potensi dan kemampuan yang mereka miliki sehingga ketika sedang berhadapan dengan sebuah masalah mereka dapat melaluinya dengan baik meskipun dalam prosesnya mereka menemui berbagai kegagalan dan disaat mengalami kegagalan mereka selalu berhasil membangun rasa percaya diri untuk selalu bangkit  . Rasa inilah yang selalu dimiliki oleh orang-orang sukses dan menjadi ciri khas mereka. Mereka sungguh-sungguh paham dengan potensi dan kemampuan yang mereka miliki sehingga ketika sedang berhadapan dengan sebuah masalah mereka dapat melaluinya dengan baik meskipun dalam prosesnya mereka menemui berbagai kegagalan dan disaat mengalami kegagalan mereka selalu berhasil membangun rasa percaya diri untuk selalu bangkit .
” Gagal itu biasa yang luar biasa adalah bangkit dari kegagalan untuk meraih sukses yang sebenarnya ”

CARA MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI

  1. Selalu berpikir positif dan jangan berpikir negatif terhadap apa yang ada pada diri anda dan tanamkan keyakinan bahwa anda lebih baik dari apa yang anda pikirkan.
  2. Selalu memberi afirmasi postif kepada diri anda dengan demikian akan merangsang conscious mind (pikiran sadar) dan sub-conscious mind (pikiran bawah sadar) yang mampu meningkatkan keyakinan anda dalam melakukan tindakan
  3. Cari dan temukan lingkungan yang dapat membantu self esteem / percaya diri anda berkembang dengan memperbanyak membaca buku-buku positif ataupun buku tentang motivasi dan bergaullah dengan orang-orang yang positif.
  4. Tentukan arah dan tujuan hidup anda dengan membuat goal-goal kecil yang akan mengantarkan anda mencapai tujuan karena sebuah goal besar merupakan rangkaian dari goal-goal kecil yang anda capai.
  5. Jangan menunda untuk melakukan tindakan karena dengan tindakan akan membuat keyakinan semakin kuat
  6. Sikapilah kegagalan dengan bijaksana karena tidak menjadi masalah seberapa sering anda gagal yang penting seberapa sering anda bangkit dari kegagalan

kEKUATAN pIKIRAN vS pERASAAN

18.57 Posted In Edit This 0 Comments »
     Pikiran…! Ya…pikiran …Selama ini para motivator selalu mengajar untuk berpikir positif, tetapi ternyata berperasaan positif juga lebih penting untuk menggapai apa yang kita impikan, yaitu dengan merasakan Ikhlas.
      Hati itu bicaranya  sederhana dan ikhlas itu kerja yang paling gampang, tetapi kesulitan kita belajar ikhlas itu karena pikiran kita sudah terlalu lama tidak sederhana, pikiran selalu mencari data dan bukti nyata.
Menurut Komaruddin Hidyat, ada lima tangga kebahagiaan dalam hidup, yaitu kebahagiaan fisikal, kebahagiaan dari kapasitas intelektual, keindahan, kebahagiaan moral, dan kebahagiaan spiritual.
      Kebahagiaan fisikal adalah kebahagiaan yang terkait dengan fisik kita.  Kebahagiaan kapasitas intelektual kita dapat dari membaca buku, membuat artikel dan lain-lain,  keindahan juga sumber kebahagiaan.
Sementara itu,  keikhlasan akan bertemu dengan kebahagiaan moral. Sedangkan kebahagiaan spiritual akan kita rasakan saat kita bersyukur atau berterimakasih atas segala hal yang kita terima.
   Tuhan melalui berbagai ajaran agama telah mengajarkan kita untuk menerapkan ikhlas agar kita mendapatkan apapun yang kita inginkan. Sayangnya, sebagian orang malah keliru menafsirkan ikhlas dengan menggolongkannya sebagai sikap yang lemah. Padahal, di dalam ikhlas terdapat sifat-sifat Ilahi, sifat-sifat yang dimiliki Tuhan.  Diantaranya bersyukur, sabar, fokus, cinta, damai dan bahagia. Karena itu, Ikhlas justru sangat Powerfull untuk diterapkan di semua bidang kehidupan.
   Kondisi ikhlas bisa membawa manusia menjadi sangat kuat, cerdas, dan bijaksana. Karena dengan hati yang ikhlas, kita bisa berfikir lebih jernih, mampu menjalani hidup dengan lebih efektif dan produktif untuk mencapai tujuan. Bahkan hubungan dengan siapapun akan terjalin semakin menyenangkan.
    “Jika Anda selalu berhasil merasa bahagia dan ikhlas di hati, Anda akan memiliki hidup yang penuh dengan sukses kebahagiaan lahir batin yang sempurna”.