buletin oh buletin

02.33 Posted In Edit This 0 Comments »
             Waaah sungguh indah dan tak terbayangkan bagaimana senangnya bila kita mempunyai wadah untuk menuangkan kreatifitas menulis kita dalam beberapa lembar kertas yang menurut kita tidak berguna. walaupun terkadang banyak muncul beberapa pertanyaan yang menurut kita seharusnya perlu mendapatkan respon positif dari lingkungan sekitar malah mendapatkan hal mengerikan seperti tidak diperbolehkannya berbuat sesuatu sekedar menulis di majalah dinding hahaha... itu pernah terjadi di sebuah sekolah pinggiran, pegunungan karena ada insiden menakutkan dari adik-adik di kelas bawah tingkat SLTP/MTs,  bahwa mereka melakukan tindakan berani dan tak terkontrol yaitu berkumpul sehingga harus berurusan dengan orang-orang desa bahkan orang tua. mereka yang enak dan bersenang-senang sedangkan kami semua kena getahnya, semua kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat dan dunia luar dihentikan, kegiatan Osis dihentikan untuk sementara, tidak ada kegiatan ekstrakurikuler  waaah... sungguh dunia tanpa ekspresi.  Tenang, hening, sunyi, gelap intinya sangat menghentikan langkah anak-anak yang ingin berkreatifitas, yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana orang-orang dewasa memberlakukan bentuk ketidakadilan tersebut selama dua tahun.
         Dapat kamu bayangkan bagaimana rasanya mendadak hal yang kamu idam-idamkan tak boleh kamu sentuh sama sekali bahkan melihatnyapun tidak. menjengkelkan. tapi semangat yang dulunya padam walaupun tidak padam seratus persen tapi sempat membuat nyali menciut, coba pas waktu libur semester OSIS mau mengadakan kegiatan perkemahan dijawab dengan tegas oleh Bapak Kepala Sekolah " Tidak, titik ! ", bahkan guru-gurupun pada diam melirik kami dengan nada sinis seakan-akan mengatakan kepada kami pasti perbuatan yang dulu akan terulang kembali, sungguh kenangan yang tak terlupakan dan menjengkelkan. kini media elektronik merajalela, membuat kami yang jatuh terpuruk di atas tong sampah masa depan kembali di daur ulang oleh waktu, buletin oh buletin yang selalu dinanti walaupun jalurnya semakin rumit karena  semua yang merasa dapat menulis malah tak tahu arah mana yang dituju, mungkin kami-kami belum melangkah sehingga jalanpun terasa berat, semoga para  penulis, para mahasiswa yang melihat tulisan ini merasa tergugah dan memulai merasakan gesekan tangan dengan peralatan masa depan, kapan lagi kita menelurkan sesuatu kalo tidak mulai sekarang kawan, tulis pada selembar kertas tuliskan pesan dan kesanmu terhadap dunia, tuliskan nyawamu pada sebongkah kertas yang tegar, ukirlah sesuatu pada bongkah kertas itu kawan jangan hanya duduk melamun tak jelas. hidup buletinku........
         Ngomong-ngomong sebenarnya buletin itu sudah ada namanya.  Tapi, namanya belum pasti , ada Al Aqlu, Al Dzikr, An Nidhom, BuInKam ( Buletinnya anak Kampus ), tapi ada sebuah yang menarik dihati yaitu "Mata Hati" sebuah buletin yang seharusnya hadir dikalangan kita walaupun dengan susah payah ( soalnya jalurnya mbulet sih), walaupun dibilang oleh para dosen sangat mudah sekali. oh buletin jadilah jendela cakrawala kami di masa depan.